^_^ShoutBox^_^


ShoutMix chat widget

SISWA YANG TIDAK NORMAL

Minggu, 11 Januari 2009 komentar
Kelas adalah tempat pertama para siswa meletakkan tangan di atas meja dan duduk di bangku untuk siap belajar.

Siswa yang normal akan menjalankan kewajibannya untuk senantiasa mendengarkan dan memperhatikan penuh apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas. Mereka akan bangun pagi, sarapan, berangkat sekolah, masuk kelas tidak terlambat, mengikuti pelajaran, pulang sekolah pada waktunya, dan istirahat di rumah. Itu siswa yang normal. Kalau siswa yang tidak normal bagaimana? Siswa yang tidak normal bukan berarti siswa itu gila. Hanya saja kehidupan kesehariannya tidak senormal siswa pada umumnya. Siswa yang tidak normal akan mencari sesuatu yang berbeda dari biasanya. Mereka lebih aktif untuk membanting diri mencari sensasi di sekolah. Bukan mencari masalah melainkan mencari kegiatan-kegiatan lain di luar kelas yang positif. Untuk belajar, mencari pengalaman baru dan menambah wawasan yang sangat luas walaupun hanya berada di luar kelas.
Siswa yang tidak normal akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari pengalaman baru lewat oraganisasi, ekskul dan kegiatan-kegiatan positif di luar kelas yang lainnya. OSIS adalah salah satu organisasi atau wadah dimana para siswa dapat menyalurkan aspirasinya dan belajar berorganisasi. Tetapi ada wadah-wadah lain yang bisa dijadikan sebagai media siswa untuk berkegiatan misalnya ekstrakurikuler atau disingkat ekskul. Setiap sekolahan pastilah mempunyai program ekskul. Untuk menumbuh kembangkan potensi, bakan dan minat para siswa di luar kelas. Ekskul bermacam-macam mulai dari ekskul yang bersifat membela Negara
ich krank: , agama, olah raga, kesenian dan lain sebagainya. Kebanyakan para siswa lebih senang belajar di luar kelas daripada belajar di dalam ruangan yang di depannya ada papan putih dan penghuni meja dengan taplak batik yang tidak lain dan tidak bukan adalah guru tercinta.
Kembali ke persoalan siswa yang tidak normal. Siswa yang tidak normal atau yang biasa disebut AKTIVIS sekolahan akan mencari kesibukan lewat organisasi atau ekskul tersebut. Bukan hanya di universitas saja yang memiliki aktivis kampus tetapi di sekolahan ada juga yang namanya aktivis sekolahan. Sebenarnya organisasi dan ekskul di sekolahan tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang over atau aktivis tadi tetapi siswa normal yang pergi, sekolah, pulang, makan dan tidur tadi juga bisa jadi aktivis kalau mereka mempunyai niat dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan dan memajukan sekolah lewat kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan organisasi dan ekskul.
Menjadi aktivis tidak sulit. Cukup aktif dan ikut serta dalam kegiatan rutin di masing-masing wadah. Memang aktivis banyak dikecam oleh para guru dan pejabat sekolahan. Kenapa demikian? Karena tak sedikit aktivis yang tak bisa memanage antara waktu belajar di kelas dan berkegiatan di luar kelas. Banyak guru yang menyayangkan dan bahkan marah-marah kalau ada salah seorang atau dua orang yang setiap harinya keluar jam pelajaran untuk mengurus persiapan kegaiatan besar yang akan diselenggarakan OSIS atau ekskul. Dan tak sedikit pula para pejabat sekolah yang dibuat kewalahan oleh para aktivis karena ulah dan demonstrasi mereka mengenai persetujuan kegiatan yang akan diselenggarakan.
Yah itulah siswa yang tidak normal atau biasa disebut aktivis. Menjadi aktivis sekolahan memang menyenangkan tetapi jangan lupa tugas pokok siswa adalah belajar dan mencari ilmu setinggi-tingginya baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Read More…

Teknologi informasi

komentar
Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:

lebih cepat
lebih luas sebarannya, dan
lebih lama penyimpanannya.

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.

Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan
Read More…

GURU TIDAK SEHARUSNYA MEMBUNUH SISWA

komentar
Banyak sekali fenomena antara guru dan murid yang terjadi di dalam kelas maupun luar kelas yang membuat para murid stress. Kenapa demikian?

Karena setiap kali guru mengadakan evaluasi, para siswa selalu mengeluh dan bilang “Bu/Pak, saya belum siap untuk di evaluasi!”. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu guru kalau murid-muridnya sudah bilang begitu? Biasanya guru tetap memaksakan kehendaknya dan mengganggap bahwa siswa mampu bahkan lebih mampu melakukannya jika diminta.
Memang tuntutan belajar siswa banyak tetapi guru juga harus mengerti kondisi siswa. Tidak seharusnya guru menambah beban diantara beban-beban yang sudah ditanggung siswa sebelumnya. Tuntutan siswa bukan Cuma belajar di kelas saja. Mungkin guru mata pelajaran lain juga memberikan suatu atau
Read More…

Hari Ibu di Indonesia

komentar
Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).


Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji ke-ibu-an para ibu. Berbagai kegiatan pada peringatan itu merupakan kado istimewa, penyuntingan bunga, pesta kejutan bagi para ibu, aneka lomba masak dan berkebaya, atau membebaskan para ibu dari beban kegiatan domestik sehari-hari.

Read More…

Kepada Seorang Ayah yang berbahagia

komentar
Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu

Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu
Read More…

Aku dan Tulisanku

komentar
Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?

Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....
Read More…

Kepergianmu

komentar
Kepergianmu




Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku




Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Read More…